Pages

Prinsip Prinsip Disiplin Kelas 2



Ringkasan Pelaksanaan Diskusi Panel Kelompok 8
(Prinsip-Prinsip Disiplin Kelas 2)


OLEH :
FENI RAHMAWATI
(1620220)


DOSEN PENGAMPU :
YESSI RIFMASARI M.Pd



PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
STIKIP ADZKIA
PADANG
2019

Sumber Pelanggaran Disiplin Kelas
Dari sekolah, contohnya:
1.      Tipe kepemimpinan guru atau sekolah yang otoriter yang senantiasa mendiktekan kehendaknya tanpa memperhatikan kedaulatan siswa. Perbuatan seperti itu mengakibatkan siswa menjadi berpura-pura patuh, apatis atau sebaliknya. Hal itu akan menjadikan siswa agresif, yaitu ingin berontak terhadap kekangan dan perlakuan yang tidak manusiawi yang mereka terima.
2.      Guru yang membiarkan siswa berbuat salah, lebih mementingkan mata pelajaran daripada siswanya.
3.      Lingkungan sekolah seperti: hari-hari pertama dan hari-hari akhir sekolah (akan libur atau sesudah libur), pergantian pelajaran, pergantian guru, jadwal yang kaku atau jadwal aktivitas sekolah yang kurang cermat, suasana yang gaduh.
4.      Sekolah/guru kurang melibatkan dan mengikut sertakan siswa dalam keikutsertaannya dalam bertanggung jawab terhadap kemajuan sekolah sesuai dengan kemampuannya.
5.      Sekolah/guru kurang memperhatikan latar belakang kehidupan siswa dalam keluarga ke dalam subsistem kehidupan sekolah.
6.      Sekolah kurang mengadakan kerja sama dengan orang tua dan antara keduanya juga saling melepaskan tanggung jawab.

Dari keluarga, contohnya:
1.      Lingkungan rumah atau keluarga, seperti kurang perhatian,ketidak teraturan, pertengkaran, masa bodoh, tekanan, dan sibuk urusannya masing-masing.
2.      Lingkungan atau situasi tempat tinggal, seperti lingkungan kriminal, lingkungan bising, dan lingkungan minuman keras.

Peraturan dan Tata Tertib Kelas
     Peraturan menunjuk pada patokan atau standar yang sifatnya umum yang harus dipenuhi oleh siswa. Misal : siswa harus mendengarkan dengan baik apa yang sedang dikatakan atau diperintahkan oleh guru; menulis jawaban pertanyaan guru jika guru telah memerintahkannya; memberi jawaban jika guru telah menunjuknya.
     Tata tertib menunjuk pada patokan atau standar untuk aktivitas khusus. Misal : penggunaan pakaian seragam; mengikuti upacara bendera; peminjaman buku perpustakaan (Suharsimi Arikunto, 1993:122-123).
     Peraturan dan tata tertib kelas untuk sekolah dasar seperti yang tercantum dalam Petunjuk Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar (Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen, 1996:79-81) antara lain harus memuat hal-hal berikut ini.
1.    Masuk sekolah
a.    Siswa harus datang ke sekolah selambat-lambatnya 10 menit sebelum pelajaran dimulai.
b.    Menaruh tas dan alat tulis lainnya di laci meja masing-masing kemudian keluar kelas
c.     Siswa yang mendapat tugas jaga/piket harus hadir lebih awal.
d.    Siswa yang sering terlambat harus diberi teguran.
e.    Siswa yang tidak masuk karena alasan tertentu harus memberi tahu sebelum atau   sesudahnya secara lisan atau tulisan.
f.     Guru tidak boleh terlambat atau absen tanpa ijin.

2.      Masuk kelas
a.    Siswa segera berbaris di depan kelas ketika bel berbunyi.
b.    Ketua kelas menyiapkan barisan
c.    Siswa masuk kelas satu persatu dengan tertib dan duduk di tempatnya masing-masing
d.     Guru memeriksa kerapian, kebersihan, dan kesehatan siswa satu persatu; kebersihan kuku, kerapian rambut, kerapian dan kebersihan baju dan sebagainya.

3.      Di dalam kelas
a.    Berdo’a bersama dipimpin oleh salah seorang siswa.
b.     Memberi salam kepada guru dan pelajaran dimulai.
c.    Guru menuliskan siswa yang tidak masuk di papan absen serta alasan/keterangan mengapa tidak masuk.
d.     Pada saat pelajaran berlangsung siswa harus tetap tertib, tidak boleh ribut, bercanda atau melakukan kegiatan lain yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran.
e.    Siswa tidak boleh meninggalkan kelas tanpa ijin atau alasan tertentu.
f.     Guru juga tidak diperkenankan meninggalkan kelas ketika pelajaran berlangsung walaupun ada siswa sedang mengerjakan tugas di luar kelas.

4.      Waktu istirahat
a.    Pada saat bel istirahat berbunyi siswa keluar kelas dengan tertib
b.     Guru keluar kelas setelah semua siswa keluar.
c.    Siswa tidak boleh berada di kelas ketika istirahat.
d.     Selama istirahat siswa tidak diperkenankan meninggalkan sekolah tanpa ijin.
e.    Pada saat bel masuk lagi berbunyi (setelah istirahat) siswa masuk kelas dengan tertib dan duduk dengan tenang di tempat masing-masing.
f.     Sebaiknya guru sudah berada di kelas lebih dahulu menjelang bel masuk berbunyi.

5.      Waktu pulang
a.    Ketika bel pulang berbunyi, pelajaran berakhir, ditutup dengan doa dan salam kepada guru.
b.    Guru memberikan nasehat-nasehat, mengingatkan tentang tugas-tugas, pekerjaan rumah dan sebagainya.
c.     Siswa keluar kelas dengan tertib.


DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1980. Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta: Rajawali
Sukardi, Dewa Ketut. 2012. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Rahman, Maman Managemen Kelas. (Muara Bulian:2001)

4 komentar:

  1. Bagaimana prinsip displin kelas?

    BalasHapus
  2. 1. Prinsip Kesiapan (Readiness)
    Kesiapan belajar ialah kematangan dan pertumbuhan fisik, psikis, inteligensi, latar belakang pengalaman, hasil belajar yang baku, motivasi, persepsi dan faktor-faktor lain yang memungkinkan seseorang dapat belajar.

    2. Prinsip Motivasi (Motivation)
    Motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu.

    3. Prinsip Perhatian
    Perhatian merupakan suatu strategi kognitif yang mencakup empat keterampilan yaitu berorientasi pada suatu masalah, meninjau sepintas isi masalah, memusatkan diri pada aspek-aspek yang relevan dan mengabaikan stimuli yang datang.

    4. Prinsip Persepsi
    Prinsip umum yang perlu diperhatikan dalam menggunakan persepsi adalah (a) makin baik persepsi mengenai sesuatu makin mudah peserta didik belajar mengingat sesuatu tersebut. (b) dalam pembelajaran perlu dihindari persepsi yang salah karena hal ini akan memberikan pengertian yang salah pula pada peserta didik tentang apa yang dipelajari (c) dalam pembelajaran perlu diupayakan berbagai sumber belajar yang dapat mendekati benda sesungguhnya sehingga peserta didik memperoleh persepsi yang lebih akurat.

    5. Prinsip Retensi
    Retensi adalah apa yang tertinggal dan dapat diingat kembali setelah seseorang mempelajari sesuatu.

    6. Prinsip Transfer
    Transfer merupakan suatu proses dimana sesuatu yang pernah dipelajari dapat memengaruhi proses dalam mempelajari sesuatu yang baru. Dengan demikian, transfer berarti pengaitan pengetahuan yang sudah dipelajari dengan pengetahuan yang baru dipelajari.

    BalasHapus